Kamis, 18 April 2013

Qiyamullail, harus selalu meski cuma "21"

 

أَحَبُّ الأَْعْمَال إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَل
"Amalan yang paling di cintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu
walaupun sedikit." (HR Bukhori dan Muslim) 

Inget hadits itu inget masa-masa munfarid (single) dulu, jadi pengin ketawa sendiri. Hadits yang cukup memotivasi untuk istiqomah dalam ibadah walaupun dengan hal-hal kecil. Terinspirasi dari hadits ini, akupun bikin amalan andalan, "QIYAMULLAIL 21 ROKAAT". eits, jangan salah dulu...21 rokaat-qu itu 2 rokaat qiyamullail dan 1 rokaat witir, he3... (walupun sedikit yang penting istiqomah)... ditambah lagi setelah denger kisah Ali, ra bahwa beliau juga sholat malam dengan 2 rokaat qiyamullail dan 1 rokaat witir. Padahal, 2 rokaatnya sahabat Ali itu suratnya panjaaaaang dana laaaaaaaaamaaaaaaaaaa, kalo kita mungkin bisa dapet berpuluh-puluh rokaat kali ya... awalnya si buat membiasakan diri dulu, jadi dimulai dari yang ringan. kl udh terbiasa, baru pelan-pelan ditambah kuantitas sambil terus meningkatkan kualitas. Tapi....eh, malah keterusan ga nambah-nambah rokaatnya, kalopun nambah paling jadi "43", xixixi.... sebenernya si, trik ini cukup jitu untuk tetep bisa qiyamullail meski capek, males, sibuk dan segudang alasan lain. Apalagi buat ibu-ibu.... dengan tetep bangun untuk qiyamullail ringan, ibu-ibu bisa memulai aktivitas rumah tangga lebih awal n bisa selesai lebih awal juga. so, siangnya waktu bisa lebih banyak dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang mungkin malah lebih luas maslahatny seperti silaturahmi, dll......

Membahas QL (qiyamullail) buat ibu-ibu sebenernya super penting, tapi emang banyak yang ga "mentingaken" (menganggap penting). Pasalnya kesibukan ibu-ibu yang seabreg dari bangun tidur sampe tidur lagi (belum lagi yang ibu-ibu karir), bahkan 24 jam aja ga cukup buat nyelesein tugas2 rumah, kalo harus QL kapan istirahatnya..... Padahal, setelah berumah tangga, wanita justru harus semakin mendekat pada Alloh. Banyaknya permasalahan rumah tangga mulai dari anak, suami, ekonomi dll justru akan menemukan solusi terbaik ketika Alloh sebagai satu-satunya solusi. 
Apalagi kalo punya bayi, duh QL makin jauh dari agendanya sehari-hari. Alasannya si justru krn bayi selalu bangun malem, gmn mau QL kl anak rewel. Kl anak udah tidur berarti juga kesempatan ibu buat istirahat. Kalo ga gitu ya ga bs istirhat....

Nah, untuk yang satu ini, belajar dari pengalaman aku punya tips ni...
buat ibu-ibu yang baby-nya sering bangun malem, jadikan itu sebagai alarm. Ini sebenernya salah satu keuntungan ibu-ibu. Kl dulu alarm weker or hp bunyi langsung dimatiin n kita bs lanjut tidur (malah makin pules,he3), sekarang kl anak kita yang nangis kan ga mungkin kita matiin juga kan? so, kita "dipaksa" bangun. Stelah nidurkan si baby lagi, jngn ikut tidur tapi segera ambil air wudhu dan sholat,,,,,
Awalnya aku juga masih ada kendala. Baru dapet 2 rokaat or malah di tengah2 sholat anakku bangun lagi. akhrnya sholat ga konsen, malah kadang udah adzan subuh blm sempet witir. Apalagi kl sholatnya jama'ah sama suami. Bacaan sholatnya kadang juga bikin bangun si baby. Akhirnya aku akalin. Abis sholat isya langsung witir, jadi malem tinggal nambah QL-nya. Jadi kl si baby bangun di tengah-tengah QL kita, ga perlu galau, setidaknya udah witir, he3........

ok, itu dulu ceritaku hari ini, waktunya nyuci2... semoga bermanfaat... buat yang punya trik lebih jitu bagi2 y, syukron....


Jumat, 12 April 2013

Selagi Masih Bisa, Lakukan Sekarang Juga!


Infak.... Bagi yang sudah melazimi akan terasa ringan, baik dikala sempit apalagi disaat lapang. Tapi bagi yang belum menjadikan infak sebagai program rutin, subhanalloh..... butuh motivasi lebih meski teori sudah berlebih. Sejak beberapa bulan terakhir alhamdulillah aku berhasil membuat program infak keluarga. jadi setiap arisan keluarga yang rutin diadakan setiap bulan, bagi yang dapet arisan harus dipotong 2,5% untuk infak.walaupun sudah menjadi kesepakatan bersama, tapi realisasinya tak semulus yang diharapkan. Disaat harus menyisihkan sebagian hasil arisan masih aj ad komentar, "aku jangan dipotong y, lagi butuh ni...", atau "aku segini aj y, lagi banyak pengeluaran", dll... Mungkin harus pelan-pelan...


Jadi inget kisah syekh ath thantawi yang aku baca dari sebuah artikel.
Suatu ketika syekh ath thantawi dalam perjalanannya singgah di palestina. Disana beliau melihat perlengkapan dan perbekalan para mujahid yang sangat minim. setelah ditanyakan ternyata hal itu terjadi karena orang-orang di sana enggan berinfak apalagi membantu para mujahid. syekh ath thantawi tidak serta merta percaya dengan penuturan orang di sana, kemudian beliau mendatangi sendiri salah satu pengusaha terkaya di daerah tersebut. syekh ath thantawi memotivasi pengusaha tersebut dengan sekian dalil disertai penjelasan yang menggugah, tapi ternyata pengusaha tersebut tak sedikitpun tergugah.
pengusaha :"wahai syekh, aku sudah menunaikan kewajibanku (zakat), aku tidak lalai"
syekh ath thantawi :"apakah yang anda berikan sama seperti yang disumbangkan orang-orang yahudi?"
pengusaha :"apa anda menyamakan saya dengan orang yahudi?!!)
syekh ath thantawi :"tapi Abu Bakar memberikan seluruh hartanya"
pengusaha :"kenapa aku harus memberkan seluruh hartaku?"
syekh ath thantawi :"Umar menyumbangkan separuh hartanya"
pengusaha :"itu kan umar"
syekh ath thantawi :"Utsman menyiapkan perbekalan untuk para mujahidin"
pengusaha :"wahai syekh, mereka itu sahabat Rosululloh, aku tidak seperti mereka. Sesungguhnya aku telah menunaikan apa yang menjadi kewajibanku dan aku tidak lalai"
Karena tidak juga berhasil akhirnya syekh ath thantawipun pulang.

tujuh tahun kemudian, syekh ath thantawi mengunjungi sebuah camp pengungsian warga palestin. Disana beliau dan rombongannya disambut sangat antusias oleh para pengungsi. Tiba-tiba matanya tertuju pada seorang kakek dengan pakaian kucel, compang-camping. mereka bertatapan seolah saling mengenal sebelumnya. Sang kakek seperti ingin menyapa tapi tak kuasa. syekh ath thantawi pun serasa tak merasa asing dengan pria ini. diputarlah ingatannya, kapan ya pernah bertemu dengan orang ini. setelah beberapa saat, syekh ath thantawi teringat, ya.... kakek itu adalah pengusaha kaya yang waktu itu....
syekh ath thantawi mendekati si kakek, tapi rupanya si kakek berlari menjauh dari kerumunan. Tak ingin kehilangan, syekh ath thantawi mengejarnya. Setelah mendapatinya, syekh ath thantawi mencoba menyapa, tapi mulut tak kuasa bicara. mereka saling terdiam, sampai akhirnya sang kakek berkata, "jangan bicara apapun, jika Alloh menghendaki niscaya Alloh akan menyadarkanku dan orang-orang kaya itu". kamudian syekh ath thantawi bertanya, "apa yang kau miliki sekarang? Si kakek hanya mengisyaratkan jarinya ke suatu tempat. Di sana terlihat seorang perempuan tua dan seorang anak kecil.
ya.... seluruh harta bahkan keluarga yang dimiliki sang pengusaha kaya raya, hari ini tak tersisan kecuali istri dan cucunya yang masih kecil.

Beberapa hari aku selalu memikirkan kisah ini. kurenungkan.... Jika harta yang hari ini kita miliki tidak segera kita amankan (dengan membelanjaknnya di jalan Alloh), maka sungguh suatu saat harta itu akan habis untuk sesuatu yang tidak ada nilainya di hadapan Alloh bahkan sia-sia juga di hadapan manusia. Begitu juga dengan segala potensi yang kita miliki yang juga merupakn rizki, nikmat sekaligus amanah dari Alloh yang kelak  pasti akan diminta LPJnya.

So, gunakan harta, waktu, tenaga, pemikiran, dan segala fasilitas yang kita miliki di jalan Alloh SEKARANG JUGA!  sebelum kita kehilangan semuanya dan tidak ada lagi yang bisa kita lakukan kecuali MENYESAL....

-semoga bermanfaat-

Kamis, 04 Agustus 2011

sandwich telor kreasi ibu dapur

Jadi ibu emang kudu kreatip. Gimana caranya bikin makanan yang murah, meriah, enak pastinya tapi sarat gizi. ini salah satu contohnya. belajar berkreasi sekaligus berpikir efektif efisien alias hemat cermat dan bersahaja.Alih-alih memanfaatkan banyaknya telor yang lama tertumpuk di gudang, ebagai anggota GAM (gerakan anti mubadzir) harus bisa berpikir cerdas.Walhasil, terciptalah sebuah resep sederhana, "SANDWICH TELOR"...... ni dia resepnya:
Bahan :
setangkup roti tawar
margarin
telor ceplok
tomat iris bundar tipis
saus sambal
daun selada
Cara membuat :
1. olesi satu sisi roti tawar dengan margarin n saus sambal
2. letakkan daun selada, telor ceplok n irisan tomat di atas roti tawar yang sudah diolesi margarin n saus sambal
3. tutup dengan roti tawar lagi yang diolesi margarin n saus sambal juga
note : kl suka boleh ditambah irisan bawang bombay n mayones n panggang roti beserta isinya

gmn, sederhana kan? tapi cukup bergizi lho.... liat aja, ada protein di telor, karbohidrat di roti tawar, vitamin di tomat n daun selada, dll........... selamat mencoba!